Ranieri yang musim lalu mengantarkan Leicester sebagai juara Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah, dipecat setelah mengalami kekalahan dari Sevilla di leg pertama babak 16 besar Liga Champions dengan skor 1-2. Klub berjuluk The Foxes tersebut sejatinya masih punya peluang untuk menang di leg kedua karena laga itu dilangsungkan di King Power Stadium.
Claudio Ranieri merasa tak lagi punya impian setelah dipecat Leicester City, hanya sembilan bulan setelah menghadirkan kejutan dengan membawa tim menjadi juara Liga Primer Inggris.
Pemecatan ini pun membuat gemas banyak pihak. Banyak yang menuding Leicester sungguh tak tahu terima kasih. Terlebih setelah muncul rumor bahwa pemecatan itu terjadi karena ada sejumlah pemain Leicester yang mengeluhkan kinerja Ranieri.
Keputusan Leicester City melego N'Golo Kante ke Chelsea pada musim panas 2016 menuai kritik tajam. Pemain asal Prancis yang direkrut dari Caen dengan banderol 5,6 juta pounds (Rp 93 miliar ) itu merupakan salah satu pilar penting di balik performa Leicester City musim lalu, dan merupakan salah satu faktor yang menurunkan performa Leicester sehingga berujung terhadap pemecatan Claudio Ranieri.
Claudio Ranieri langsung terbang kembali ke tanah airnya setelah pengumuman kemarin dan sekarang sedang didekati oleh Fiorentina untuk menjadi pengganti potensial bagi Paulo Sousa, yang diperkirakan akan pindah ke Juventus musim panas ini.
Ranieri, yang juga memiliki tawaran dari Liga Super China, sebelumnya pernah menjadi pelatih Fiorentina pada periode 1993-1997, membantu mereka promosi ke divisi teratas Liga Italia dan memenangkan Coppa Italiana serta Supercoppa Italiana.
Komentar
Posting Komentar